Even The Toughest One Has An End

 

(foto oleh Dimaz Yogi Fawzi)

Lebih dari 5 orang sahabat maupun orang terdekat di hidup gue sepakat bahwa 2023 bukanlah tahun yang mudah untuk kami jalani. Mentally, physically and financially, dihajar bertubi-tubi dengan berbagai macam cobaan yang mungkin menurut Tuhan belum sempat kami cobain di tahun-tahun sebelumnya (I'm looking at you right now, God, yeah you...). Itu kenapa gue memilih 3 foto hasil jepretan Mas Dimaz menjadi (((pembuka))) di blog akhir tahun ini. 3 foto tsb ibarat kata, air muka yang sangat mewakili kondisi gue selama setahun terakhir. 

Foto pertama: kalem dan chill banget menghadapi tahun 2023 sampai masuk ke awal Maret, "dipaksa" berhenti tiba-tiba, padahal lagi ancang-ancang lari kencang buat ngejar cuan. Bisa dibaca di sini, tentang apa dan bagaimana "pemaksaan" itu terjadi (ciye gitu).

Foto kedua: berusaha mengikuti segala aturan mainnya Tuhan sambil berpikir keras serta intropeksi diri, apa yang bikin gue sampai di posisi tsb, sambil rutin fisioterapi dan mencoba melapangkan dada seluas-luasnya. Ketemu gak hasil intropeksi dirinya? Ketemu, mampir dan ngobrol lumayan lama setelah itu. 

Foto ketiga: memasuki akhir Q3 dan mengawali Q4 di tahun ini sungguh bukan perjalanan yang menenangkan apalagi mengasyikan, tapi ya udahlah ya... mencoba menikmati sambil seringkali meledek diri sendiri: "Makanya kalau minta apa-apa tuh yang spesifik, jangan setengah-setengah. Kurang disiplin juga sih lu!" begitu kira-kira ledekan yang gue kasih ke diri gue. Apa itu deep talk? Bosan banget begituan sepanjang tahun ini, asli.

Dengan segala keterbatasan finansial yang sedang gue hadapi, akhirnya merasa nggak apa-apa juga melepaskan tahun 2023 ini nggak ngapa-ngapain dan nggak kemana-mana. Selain kondisi lalu lintas di sekitaran Seminyak, Legian, Kuta, Canggu, bahkan Ubud menuju Kintamani dan Bedugul, macet parah macam perempatan Ciledug yang gue yakin sampai sekarang pun masih begitu, free trial alam baka yang panasnya menyengat nggak kira-kira, diam di rumah, berendam di kolam renang sambil merokok, sudah lebih dari cukup buat gue.

Pun gue nggak bikin resolusi yang muluk-muluk buat tahun depan. Bisa meyakinkan diri sendiri, bahwa tahun depan gue tetap akan survive, ya sudah syukur. Rilis buku kedua (#AmigdalaRYB) bisa tepat waktu, ya alhamdulillah. Lagian menurut gue, masih banyak hal-hal yang belum selesai gue kerjakan atau lakukan dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti melepaskan emotional baggage masa lalu yang masih nyangkut misalnya. Bukan hanya sekadar menjadi target tahunan, tapi ya kalau bisa, selamanya. Karena hidup di masa sekarang jauh lebih ringan, ketimbang masih berkutat dengan yang sudah lewat.

Selamat menyongsong tahun 2024, semoga kita semua diberikan kesehatan, dilimpahi rezeki yang luber-luber dan nggak lupa untuk terus berbagi kepada siapapun dan apapun yang membutuhkan. 


Seminyak, 31st December 2023
"Papercuts" - Machine Gun Kelly

Comments

Popular Posts