Gelap Maupun Terang

 

space-galaxy-purple-black

Bukan Gelap maupun Terang yang hendak kau tuju, justru malah sedang kehilangan arah.

Bukan Kompas maupun Mata Angin yang kau butuh, justru kelapangan hati untuk menerima segala hal yang tengah mendera setiap desir aliran darahmu.

Bukan Kutukan maupun Kalimat Menenangkan yang kau butuh, justru pelukan hangat yang bisa kau sebut sebagai rumah sementara, karena semua orang tahu kesempurnaan hanya milik Allah SWT maupun Andra and The Backbone.

Bukan Valium maupun Xanax yang kau butuh, justru terlepas dari kedua itu tanpa ada keinginan untuk menenggaknya sekali lagi saja supaya kau bisa berdaya kembali menjadi manusia seutuhnya.

Kau sering berharap akan memiliki kemampuan untuk dapat menjelaskan setiap jengkal rasa yang tengah kau alami ke khalayak ramai, sampai setiap kali kau hendak melakukan itu, kau tersadar bahwa semua orang sedang dalam perjuangannya masing-masing. Baik yang diucapkan dengan lantang, maupun yang masih sibuk bergulat di dalam kepala mereka sendiri.

Tenggelam dalam kesendirian biasanya mampu menyelamatkanmu, entah untuk tiga sampai tujuh hari ke depan, atau bahkan dalam hitungan bulan. Kau tahu, setiap hal yang masuk ke dalam dirimu, perlu pelepasan dan dikeluarkan, sampai waktunya datang. Kau sekadar bertahan untuk terus hidup, menghabiskan sisa waktumu sebisa mungkin tetap berguna untuk mereka yang masih membutuhkanmu.

Tuhan, Ganesha maupun Sang Hyang Widhi berbicara dengan bahasa yang berbeda dari yang biasa kau gunakan sehari-hari, namun bukan berarti kau tak mampu mengolah tanda-tanda yang mereka berikan. Kau cuma butuh waktu menarik diri sejenak, menenangkan badai yang tengah mengombang-ambing batas nalarmu.

Bertahanlah, mumpung masih diberikan waktu dan kesempatan. Walau kita semua tidak ada yang tahu kapan Gelap maupun Terang tersebut akan merangkul kefanaan diri kita dan membawanya ke tempat bernama Moksa.


Ubud, 12th June 2021
"When I Was Young" - Blink 182

Comments

Popular Posts