3 Of Them Are Fifties, they are Red Hot Chili Peppers

(RHCP on Dark Necessities Clip)

Album kesebelas dari Red Hot Chili Peppers bertajuk "The Getaway" telah rilis hampir 1 bulan yang lalu, tepatnya di tanggal 17 Juni 2016. Ada 3 lagu yang terus-menerus saya putar dari iTunes saya, yakni "Dark Necessities", "The Getaway" dan "We Turn Red". Ketiga lagu tsb memiliki atmosfer yang berbeda-beda, terutama "We Turn Red" yang mengingatkan saya akan era Blood Sugar Sex Magik dan One Hot Minute. Kiedis berhasil membangkitkan kenangan lama akan kedua album masterpiece tsb. John Frusciante VS Dave Navarro. Saya pernah bercerita tentang album-album Red Hot Chili Peppers sebelumnya di sini

Karena belum ada kabar dari Duta Suara Sabang mengenai pesanan album terbaru RHCP dan Blink 182, jadi #JuliNgeblog kali ini saya hanya akan menceritakan apa yang saya rasakan ketika mendengarkan 3 lagu RHCP yang tadi sudah saya sebutkan di atas. 

Dark Necessities

Wah.. pianonya stand out banget ya.. 
Wah.. ini rhythm semua? 
Anjaaayyy.. FLEA MILORD~
Hah? Yang bikin video klip-nya si Olivia Wilde
Josh Klinghoffer berak. Kocokannya kagak enak! 
Loh, Will Ferrel jago nge-drum ya sekarang? (Oke, yang ini basi)
Gila ya Kiedis, udah 50 tahun badannya masih begitu aja.. *sambil ngelirik perut sendiri*

To be honest, setiap kali saya setel lagu ini, langsung merasa sedikit gloomy. Padahal kalau baca liriknya, ini lebih ke pingin ngasih tahu orang lain, walau di dalam gelap kita tetap masih bisa bersinar dengan cara kita sendiri. Kebutuhan akan "kegelapan" itu tetap ada selama kelangsungan hidup kita. 

The Getaway

Ini lagu patah hati ya? Kiedis patah hati lagi?
Lah iya.. (pas baca di wikipedia setelah dengerin lagunya)
Rhythm lagi rhythm lagi..
Klinghoffer ini nggak kepingin lepas dari bayang-bayangnya Frusciante apa gimana sih?
The Zephyr Song VS Fortune Faded.

Banyak kata-kata di dalam lirik lagu ini, yang tidak dapat diterjemahkan secara harfiah. Kiedis memang senang sekali menggunakan kata-kata yang tidak biasa, seperti supercavitation, dsb. Patah hati memang rasanya seperti ditabrak torpedo atau nuklir, meluluhlantakkan gerbang pertahanan yang memang sudah goyah, ya. 

We Turn Red

The drum sounds like "When The Levee Breaks"-nya Led Zeppelin nih!
Eh, bentar.. ini One Hot minute apa The Getaway? 
I feel like I'm gonna sing "Cabron.. cabron.." (By The Way album)
Oh oke, di sini bukan "California" tapi "Mexico" akhirnya Kiedis ada reference lain~
Wait, Klinghoffer.. are you trying to play "Scar Tissue"? Please don't.

Oke, saya langsung kepingin setel One Hot Minute setelah lagu ini selesai. Dan berikan saja gitarnya ke Navarro ketimbang ke Klinghoffer. Eh terus malah buka youtube dan nonton live performance mereka waktu di Rock Am Ring kemarin. 



Anyway.. buat kalian yang nggak mengerti kenapa saya kelihatan sebel banget sama Klinghoffer, penjelasannya cuma satu. Soul-nya dia nggak kawin dengan RHCP. Itu sudah. Dan ini ada beberapa kemungkinan. Bisa jadi memang karena RHCP sudah nyaman dengan Klinghoffer, secara dia adalah tour member-nya RHCP sejak lama, atau waktu signed kontrak dengan RHCP Klinghoffer diberikan banyak batasan eksplorasi sebagai penggantinya Frusciante. Ya atau memang nggak cocok saja, macam waktu Navarro di One Hot Minute. 

Saya bukan musisi atau jurnalis musik, yang memang punya kemampuan untuk menilai dari sisi musikalitas dsb. Tapi saya punya hati. AHZEG. Kalau hati saya bilang enggak, ya enggak. Walau pas didengarkan asik-asik saja, tapi pasti ada beberapa part yang nggak "nyangkut"/"nyentil". Nggak sabar beli album ini, dan dengar semua track-nya. Dan nggak menyangka Danger Mouse bisa membangkitkan atmosfernya One Hot Minute dengan sangat apik. 

Kemang, July 13th 2016
"Dark Necessities" - Red Hot Chili Peppers

Comments

Popular Posts