Yang paling jahanam adalah menangis dalam diam.

Se-per-sekian detik tangis ini tak dapat dibendung lebih lama lagi, maka keluar lah segala macam caci maki, sebagai gambaran kekecewaan yang bagai sembilu menohok palung hati yang sebelumnya penuh dengan kebahagiaan.

Bukan buatku, apalagi buatmu, melainkan buat kita berdua.

Aku bisa apa kalau ternyata aku memang tidak ingin mengubah dan membohongi diriku sendiri?

Bukan hidup namanya, kalau sedikit - sedikit berbohong yang katanya demi kebaikan bersama itu.

Betapa semuanya serba sulit kalau sudah berkaitan denganmu, entah mengapa.

Lantas aku tertegun dalam tangis yang jahanam ini.. ooh, begini toh rasanya..

Semuanya dibatalkan.

Aku hanya mengiyakan.

Ku panggil Tuhan berjuta - juta kali, di setiap hari.. doaku tak pernah berubah..

Yang berubah itu kamu.. menjelma menjadi seorang yang tak lagi ku kenali..

Lantas aku bisa apa?