((AUMAN)) : Mengaum Tanpa Jeda
January 31, 2013
(penampakan CD, Lyrics Book, dan Sticker ((AUMAN)) yang sudah ditempel ke external harddisk)
Saya boleh saja ketinggalan Suar Marabahaya Limited Edition Merchandise Package, dan berhasil bersabar setelah kehabisan stock CD ((AUMAN)) di @lawless_jkt, akhirnya CD ini saya dapatkan pagi–pagi sekali sampai di kantor. Terima kasih ya @lawless_jkt yang tak membalas SMS saya kemarin, menanyakan tentang pesanan saya sudah dikirim atau belum, datangnya CD ((AUMAN)), DVD Generasi Menolak Tua – Seringai, dan PLAK! Zine nya menjadi surprise yang membuat saya sumringah seharian ini :D *kirim ciuman terhangat dan lope – lope untuk lawless crew*
Ook, ((AUMAN)) itu siapa? Atau apa? Mau lengkapnya, bisa cek http://auman.posterous.com di situs itu lengkap sekali tentang ((AUMAN)) . Buat saya ((AUMAN)) itu salah satu momen kebangkitan seorang @pelorrian seorang teman saya yang true survivor, menjalani sekian banyak permasalahan hidup, sempat menghilang dari peredaran (buat saya dia menghilang, karena saya tak berhasil mencari jejaknya) akhirnya bertemu kembali di Twitter. Yap! Twitter! Ha! Nggak nyangka banget waktu itu, sampai akhirnya kami terlibat percakapan yang sangat panjang dan lebar tentunya, mengenai masa hilang dari peredaran itu dan banyak hal lainnya.
Saya diperkenalkan ((AUMAN)) oleh @pelorrian saat itu beliau bilang : “Tanah ini tanah yang panas, bagaimana caranya menyalurkan “panas” dari anak–anak disana hingga terasa sampai ke penjuru Indonesia”. Saya mengartikan “panas” yang disebut oleh @pelorrian bukan panas dengan konotasi negative, melainkan panas yang penuh semangat untuk berkarya namun belum cukup wadah yang mampu menampung semuanya.
Tunggu punya tunggu, setelah beberapa kali pertemuan dengan @pelorrian yang sempat mampir ke Bogor dan Jakarta, dan sekali manggung dengan Dagger Stab (band @pelorrian sebelum ((AUMAN)) di sekitaran Senayan, saya akhirnya bertemu kembali dengan @TataTrianti. Seorang wanita tangguh, kepercayaan @pelorrian dan entah seberapa banyak orang lagi yang masih mempercayainya, mempercayai bahwa bila ada satu band yang ia manajeri, band itu akan menjadi band yang disiplin, dan akan menuai kerja keras yang sangat indah di masa depannya. Saya pun masih mempercayai itu :D *digetok Tata*
Malam itu saya dan beberapa orang teman sedang ngemil–ngemil keren di Angkringan Fatmawati sambil membahas beberapa gigs yang akan dihelat di Jakarta, datanglah @TataTrianti, masih dengan penampilannya yang ajaib. Terakhir bertemu beliau sekitar 4 – 5 tahun lalu, jadi pertemuan ini menjadi pertemuan yang sedikit membahas soal masa lalu, hahahahaha.. old great days..
@TataTriantiberhasil menggoda saya untuk mendengarkan salah satu lagu yang ada di album ((AUMAN)), yakni Suar Marabahaya, langsung dari iPod nya, dan belum ada orang lain selain band dan manager nya yang mendengarkan lagu–lagu tersebut! HOH! Saya beringasan merebut iPod dari tangan @TataTrianti dan menyetel “Suar Marabahaya” pertama kalinya! Badan saya otomatis bergoyang, kepala angguk–angguk, kaki ingin menjejak tanah lalu berdansa dengan beringas. Ooh, ini Rock ‘N Roll!! Ooh, ini Punk!! Ooh, ini seperti Motorhead!! Ooh, ini seperti Social Distortion!! Ooh, ini membuat saya ingin berada di mosh pit, berdansa, headbang sambil menunjuk–nunjuk wajah @pelorrian !!! Kata–kata itu terus berucap berulang–berulang di dalam kepala saya, sampai lagu itu habis dan saya mencopot earphone dan menatap @TataTrianti sembari berkata : “Boleh ngomong sama Pelor nggak kalo gue udah denger ini?” lantas dijawab olehnya “Jangan! Diem–diem aja lo!” Duh! Saya menyesal nggak langsung telepon @pelorrian malam itu dan bilang ke beliau : “YOU AND ((AUMAN)) DID A GREAT FUCKIN JOB OUT THERE MAN!!!” ah, tapi sudahlah.. disini saya sudah membuka rahasia kecil saya dengan @TataTrianti kok :P maaf ya Ta, abis saya nggak bisa bohong sih.. hehehehehe
Setelah mendengarkan “Suar Marabahaya” @TataTrianti memberikan saya satu lagu lagi untuk didengarkan, yakni “M.A.C.H.O”. Waktu itu @TataTrianti bilang begini : “Lo tau lagu Vety Vera yang MACHO nggak ga?” “Pernah denger deh kayaknya ta..” “Nah ini lagunya doi, kita gubah, coba dengerin deh!” ujar @TataTrianti sambil memberikan earphone nya kembali ke saya. Sewaktu mendengarkan lagu ini saya langsung membayangkan @pelorrian kembali berambut gondrong, mengenakan v-neck shirt, celana spandex nyeplak pantat serta tubuh yang penuh peluh.. semacam seksi.. hahahahahah Vety Vera versi cowok!
11 Lagu di album “Suar Marabahaya” ini beringas, buas, keras, mengaum tanpa jeda. Aransemen musik yang pintar, tanpa aturan serta membangkitkan semangat untuk berdansa sepanjang waktu. Pintar tanpa aturan? Iya, riff yang diciptakan oleh Erwin Wijaya dan Ahmad Ruliansyah, hentakan drum yang disuguhkan oleh Aulia Effendy, betotan bass yang dihasilkan oleh Zarbin Sulaiman, serta auman milik @pelorrian sanggup menjebol pertahanan ego saya untuk segera berdansa di sekeliling ruangan kantor. Peduli setan kata rekan sekerja, saya hanya ingin berdansa dan berdansa diiringi auman yang tanpa jeda dari tanah Sriwijaya.
P.S : Dear @AUMANRIMAU @pelorrian dan @TataTrianti YOU GUYS DID A GREAT FUCKIN JOB OUT THERE!! SISAIN MERCHANDISE BUAT GUE!!
0 comments