The Temper Trap : Menebar Jebakan Yang Tak Dapat Dihindari

source : google.com

Jangan meledek saya karena telat memberikan standing applause untuk The Temper Trap, salah satu band Indie Rock yang berasal dari Australia ini. Apa yang begitu istimewa dari band ini? selain vocalist nya yang berasal dari Manado, Indonesia dan sukses di negara orang, band ini berhasil menjebak saya. Itu istimewa, jarang sekali ada yang bisa melakukan hal ini kepada saya.

The Temper Trap adalah : Toby Dundas (Drum), Dougy Mandagi (Vocals, Guitar), Jonathon Aherne (Bass), Lorenzo Sillitto (Lead Guitar),  dan Joseph Greer (Keyboards, Guitar). Mereka para penjebak yang berhasil melumpuhkan saya seketika, semenjak dentingan keyboard pertama dan riff guitar mulai menyeruak masuk, meluluhlantakkan hati dan benak saya. Bulu kuduk berdiri,  meremang tanpa jeda.

Lagu yang mana? Lagu yang berjudul "Trembling Hands" dari album kedua mereka yang rilis 9 May 2012 lalu. Apa istimewanya? penggalan lirik ini : Passing the days, Looking over the buildings. Time seemed to stop, While the millions keep moving.. Now here I am, I'm a drop in your ocean.. A noise in the crowd, Pushing through your halls of reason..

Berapa juta kali saya dan anda menemukan diri kita bergetar hebat menerima realita yang ada? menatap ke sekeliling tanpa punya daya upaya untuk melakukan perubahan yang nyata dan signifikan?  Berapa juta kali saya dan anda menyadari bahwa banyak hal yang tidak lagi relevan? bahwa saya dan anda membuat jutaan alasan untuk melakukan pembenaran agar tetap dapat melanjutkan hidup yang (mungkin) tidak lagi bergairah?

I got trembling hands, every single day. Mengapa begitu? saya terlalu banyak mengkhawatirkan segala yang ada di hidup saya, baik materi maupun non-materi. Bisakah menempatkan self control di antara gemetar yang melanda? Bisa, tergantung sejauh mana saya dan anda ingin menghentikannya.



Treading the ground
I once used to know
People are strangers
The same as before
The streets look familiar
I remember the park
Where i buried my head
So deep in my hands
All around me was dark

This here city
Is for the lonely ones
You won't find no angels
Selling maps to the lost
This here place
Is too small for two
It took one to realise
When dreaming's this hard
It's not meant to come true

So throw me a line
Somebody out there help me
I'm on my own
I'm on my own
Throw me a line
I'm afraid that i have come here
To win you again
With trembling hands

Passing the days
Looking over the buildings
Time seemed to stop
While the millions keep moving
Now here I am
I'm a drop in your ocean
A noise in the crowd
Pushing through your halls of reason

So throw me a line
Somebody out there help me
I'm on my own
I'm on my own
Throw me a line
I'm afraid that i have come here
To win you again
With trembling hands


Hear me now make me whole
Whole

Hear me now make me whole
Whole

So throw me a line
Somebody out there help me
I'm on my own
I'm on my own
Throw me a line
I'm afraid that i have come here
To win you again
With trembling hands



There goes the ending
It left me in want

But I've tried everything dear
I am done with my part


Ketika saya sudah terlalu lelah untuk menghadapi keseharian, saya berkali-kali mengatakan ini kepada diri saya sendiri : "At least i did my part, with my very best" setelah itu, apa keadaan berangsur baik? tidak juga. Benak saya masih penuh akan perhitungan-perhitungan yang tak kenal kompromi, tak kenal belas kasihan, bahkan terhadap diri sendiri. Maka tak heran, mendengarkan lagu ini membuat saya tertegun dan terjebak di paradoks buatan saya sendiri. The Temper Trap hanya menjadi trigger dan pembuat jebakan yang tak dapat dihindari oleh diri saya.

Sungguh ini Selasa yang gloomy sekali.. dan saya menikmatinya, sambil menuliskan ini..

Comments

Popular Posts