Boo
Panggilan kesayanganmu adalah, Boo..
Setiap kali melihat fotomu di profile facebook atau di avatar twitter, menurutku, lelaki mana yang akan menolak kehadiranmu?
Hanya orang bodoh yang akan melakukan itu..
Boo, aku yakin kamu masih mengingat kekasih terakhirmu, yang membelamu mati - matian di hadapan tumpulnya penegakan hukum di negara yang bobrok ini. Ya, dia bersamaku sekarang.
Aku mendengar semua cerita tentangmu, Boo..
Dulu waktu aku dan kekasihmu masih berteman.
Pada saat itu aku berpikir dan menilaimu sebagai wanita yang telah menyia-nyiakan seorang lelaki yang patut diperjuangkan dalam hidup siapapun.
Hanya orang bodoh yang akan melakukan itu..
Boo, tidak ada satu manusiapun di jagat raya ini yang sempurna, begitu pula aku. Tolong jangan menyalahkanku ketika masih mendapati bayanganmu di matanya, di tubuhnya, meringkuk terhindar cahaya namun nampak di setiap waktu, di pojokan hatinya yang mungkin tak akan mampu aku menangkan..
Aku melihatmu disana
Tak sampai hati ingin mengusirmu dari situ
Apa dan siapa yang memberikanku hak akan keinginan hati seseorang?
Boo, ku sampaikan permintaan maafku dari sini, dan hanya ini yang bisa ku lakukan. Tidak seharusnya aku memaksakan kehendakku, terlebih hanya karena satu alasan cinta yang sekejap mata dapat berubah menjadi benci dan dendam kesumat.
Iri dan dengki membayangi setiap hari, ketika sadar aku tak dapat mengalahkanmu lantas memenangkan sisa tempat di pojokan hatinya itu.
Boo, seseorang tidak akan sanggup menahan kekuatan cinta yang besar, terlebih ketika cinta itu untuk dua orang yang berbeda pada satu waktu.
Lalu ku putuskan untuk mengalah, dan memberikan tempatku yang sekarang kembali kepadamu.
Setiap kali melihat fotomu di profile facebook atau di avatar twitter, menurutku, lelaki mana yang akan menolak kehadiranmu?
Hanya orang bodoh yang akan melakukan itu..
Boo, aku yakin kamu masih mengingat kekasih terakhirmu, yang membelamu mati - matian di hadapan tumpulnya penegakan hukum di negara yang bobrok ini. Ya, dia bersamaku sekarang.
Aku mendengar semua cerita tentangmu, Boo..
Dulu waktu aku dan kekasihmu masih berteman.
Pada saat itu aku berpikir dan menilaimu sebagai wanita yang telah menyia-nyiakan seorang lelaki yang patut diperjuangkan dalam hidup siapapun.
Hanya orang bodoh yang akan melakukan itu..
Boo, tidak ada satu manusiapun di jagat raya ini yang sempurna, begitu pula aku. Tolong jangan menyalahkanku ketika masih mendapati bayanganmu di matanya, di tubuhnya, meringkuk terhindar cahaya namun nampak di setiap waktu, di pojokan hatinya yang mungkin tak akan mampu aku menangkan..
Aku melihatmu disana
Tak sampai hati ingin mengusirmu dari situ
Apa dan siapa yang memberikanku hak akan keinginan hati seseorang?
Boo, ku sampaikan permintaan maafku dari sini, dan hanya ini yang bisa ku lakukan. Tidak seharusnya aku memaksakan kehendakku, terlebih hanya karena satu alasan cinta yang sekejap mata dapat berubah menjadi benci dan dendam kesumat.
Iri dan dengki membayangi setiap hari, ketika sadar aku tak dapat mengalahkanmu lantas memenangkan sisa tempat di pojokan hatinya itu.
Boo, seseorang tidak akan sanggup menahan kekuatan cinta yang besar, terlebih ketika cinta itu untuk dua orang yang berbeda pada satu waktu.
Lalu ku putuskan untuk mengalah, dan memberikan tempatku yang sekarang kembali kepadamu.
Comments
Post a Comment