Pupus

Ketika saya mulai memupuk harapan, dan harapan itu mulai tumbuh..seketika itu saya dihantam oleh logika.

Wahai hati, mengapa kau terlalu sensitif dan mudah sekali terbuai dengan kata-kata manis pengantar tidur ke alam mimpi?

Kau yang membiarkan dirimu terbuka lebar dan mudah tersakiti ketika kau memberi keputusan, namun aku tak akan melupakanmu pada saat kau menguatkanku dari segala macam sakitnya dunia.

Wahai logika, mengapa kau tak memiliki daya dan upaya untuk menyiasati hati yang sering kali membuatmu kebingungan tak tentu arah?

Kau membiarkan dirimu di intervensi segala macam kelembutan yang sering kali memperdaya kekuatanmu yang sesungguhnya. Namun aku tak akan melupakanmu pada saat kau menamparku kembali menginjak bumi yang makin ringkih ini.

Tak bisakah kalian berdamai, kali ini saja?

Redam segala gemuruh kekecewaan dan keraguanku. Kali ini saja..

Comments

Popular Posts