Nuevo Mundo - The New World
September 18, 2020
"Ya no recuerdo ni el agua que cae del río, de la montaña de sueños que he compartío'. Si canto de duelo no nos morimo', de la pena al pensar en lo que no fuimo'. Ya no recuerdo cómo era, ahora me encuentro de cuerpo entero. Y cuando miro pa' atrás y las luces me ciegan, me muevo lejos de aquí..."
Gue tertegun ketika pertama kali mendengar single terbarunya Fuel Fandango feat. Juancho Marqués yang berjudul "Nuevo Mundo" yang artinya "The New World". Walau bahasa Spanyol gue belum lancar-lancar banget semenjak kursus dari bulan Mei lalu, tapi gue selalu membiasakan diri mendengarkan musik yang berbahasa Spanyol, atau nonton film yang berbahasa Spanyol, supaya makin terlatih dan terbiasa.
Kalau diartikan secara harfiah, apa yang berusaha Fuel Fandango feat. Juancho Marqués sampaikan di lagu ini sebenarnya adalah kerinduan mereka terhadap dunia yang pernah ada di keseharian mereka. Tanpa "gencatan senjata", tanpa ada kekhawatiran berlebihan, tanpa adanya ketidakpastian yang berujung, dan tentu saja, tanpa COVID-19.
Ya no recuerdo ni el agua que cae del río, de la montaña de sueños que he compartío' = I don't even remember the water that falls from the river, from the mountain of dreams that I have shared.
Iya, gue lupa gimana bentuknya air hujan yang menerpa kaca depan mobil transportasi online yang gue tumpangi, atau gimana rasanya naik MRT di jam-jam sibuk untuk pergi ke tengah kota dan bertemu teman-teman gue. Ketidakpastian yang nggak tahu ujungnya di mana ini, makin pasti menyesaki isi kepala dan hati gue.
PSBB Total Dan Tumpukan Hal Yang Harus Dibayar
Per tanggal 14 September kemarin, Gubernur Jakarta Anies Baswedan akhirnya memberlakukan PSBB total kembali. Warga Jakarta harus kembali ke fase awal PSBB diberlakukan, yang sepanjang ingatan gue, dimulai di awal April lalu. Sebagai karyawan yang sudah kembali WFH sejak awal Agustus kemarin, ini bukan hal baru buat gue, bebannya hanya memikirkan ide-ide baru lagi, kira-kira apa yang bisa gue lakukan supaya tetap waras dan produktif. Tapi yang nggak seberuntung gue gimana? Para pemilik usaha di Mall/Pasar gimana?
Per tanggal 14 September kemarin, Gubernur Jakarta Anies Baswedan akhirnya memberlakukan PSBB total kembali. Warga Jakarta harus kembali ke fase awal PSBB diberlakukan, yang sepanjang ingatan gue, dimulai di awal April lalu. Sebagai karyawan yang sudah kembali WFH sejak awal Agustus kemarin, ini bukan hal baru buat gue, bebannya hanya memikirkan ide-ide baru lagi, kira-kira apa yang bisa gue lakukan supaya tetap waras dan produktif. Tapi yang nggak seberuntung gue gimana? Para pemilik usaha di Mall/Pasar gimana?
Sejak keputusan PSBB total disampaikan ke publik, timeline Twitter dan Instagram gue dipenuhi dengan banyak sekali postingan yang berisi keresahan para pemilik bisnis/usaha ini. Mereka yang tadinya sempat bisa "bernafas" sedikit di masa PSBB transisi, sekarang harus berhadapan dengan momok yang sama di bulan April lalu. Mereka menceritakan, dengan pengurangan jumlah orang yang bisa dine-in (yang punya usaha restoran/rumah makan) saja, sudah membuat mereka rugi. Sementara landlord (baik yang ada di Mall ataupun di Ruko) tidak memberikan keringanan terhadap jumlah uang sewa yang harus mereka bayarkan. Dan menurut cerita mereka, pemerintah daerah maupun pusat juga belum ada kebijakan terkait hal tersebut.
Gue yang membacanya saja sudah sakit kepala, nggak kebayang menjadi mereka yang masih berniat untuk tetap memberikan gaji karyawannya, membayar sewa tempat, membayar pajak, dsb. Selain Tenaga Kesehatan, Pekerja Sektor Informal, kalian juga orang-orang yang kuat guys, gue salut pake banget. Nggak ada sedikitpun rasa tidak menghomati kalian semua yang tengah bertahan di tengah Pandemi ini, apapun pekerjaan kalian.
Pilihan Satu-satunya Adalah Bertahan
Kita semua sudah nggak bisa ngapa-ngapain lagi selain bertahan. Maju kena, mundur kena, persis kayak salah satu judul film Warkop DKI zaman dulu. Semua orang berlomba-lomba lari paling cepat untuk bisa beradaptasi di dunia yang baru, gara-gara COVID-19 ini. Bisnis offline mengubah sebagian besar gaya berjualan mereka ke online. Bahkan perusahaan sebesar Boga Group, yang sebagian besar makanannya biasa gue nikmati di restoran, mau tidak mau mengubah produk-produknya menjadi frozen food atau hanya melayani take away. Rasanya pasti berubah, tapi ini salah satu contoh cara mereka beradaptasi agar perusahaan bisa jalan terus, dan sebisa mungkin nggak layoff karyawan. Patut kita dukung bareng-bareng, biar bagaimanapun banyak karyawan mereka yang bergantung pada pesanan kita.
Banyak akun besar di Twitter maupun Instagram mulai "membuka lapak" mereka, memberikan promosi cuma-cuma untuk semua para pelaku bisnis, terutama yang UMKM, semata-mata untuk bisa mendukung dan "membuka jalan" agar dapat pembeli maupun pelanggan. Ada juga beberapa brand melakukan hal yang sama, seperti Treasury dengan kampanye #BangunHarapan-nya. Mulai dari memberikan semangat untuk semua orang yang tetap bertanggung jawab dalam kehidupan finansial mereka di tengah Pandemi ini, sampai membuka kolom komentar akun Instagram mereka untuk yang memiliki usaha makanan & minuman agar bisa dipromosikan.
Dunia Baru dan Lari Marathon
"¿La libertad dónde está? Yo no la veo. Yo solo quiero encontrar un nuevo mundo.
Yo solo quise escapar, pero no pude. Yo solo quiero encontrar un nuevo mundo."
Kita nggak bisa lari ke mana pun dari keadaan ini, dari tempat kita berpijak sekarang. Sebaik-baiknya perlawanan adalah dengan bertahan sebaik-baiknya, dengan segala kemampuan yang kita miliki. Tahun 2020 adalah sebenar-benarnya lari marathon untuk seluruh penduduk di dunia yang semakin tua ini. Ritme yang teratur, kepala yang dingin dan waras, hati yang lapang, nafas yang panjang, doa-doa yang setiap waktu dipanjatkan, serta harapan-harapan yang nggak putus disematkan, menjadi penguat kita semua.
Bertahan, menjalani dan melewati ini semua bersama-sama. Saling berikan dukungan serta bantuan selagi kita mampu perlu terus kita lakukan, rawat dan jaga. Bukan tidak mungkin, vaksin lekas ditemukan dan Tuhan memberikan pengampunan atas apa yang telah kita lakukan dan menghapus segala macam hal buruk yang tengah terjadi. Kita sebagai manusia, jangan sampai lupa menjadi manusia yang seutuhnya, dan hanya bergantung pada keajaiban semata. Karena seperti yang alm. Rendra bilang...
"Kesadaran adalah matahari,
Kesabaran adalah bumi,
Keberanian menjadi cakrawala, dan
Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata."
Ya karena hidup adalah perjuangan dari pelaksanaan kata-kata itu sendiri.
South Jakarta, 18th September 2020
"Nuevo Mundo" - Fuel Fandango feat. Juancho Marqués
South Jakarta, 18th September 2020
"Nuevo Mundo" - Fuel Fandango feat. Juancho Marqués
0 comments