Halo Lara
November 15, 2019
Halo Lara, apa kabar?
Masih betah kau berdiam diri di situ?
Di tempat yang seharusnya sudah mengering.
Di tempat yang seharusnya sudah terbasuh.
Kapan ingin beranjak?
Lara, bantulah aku.
Janganlah mendekam dalam diam.
Enggan pergi, enggan mati.
Sumpah demi Tuhan, aku tak mengerti maumu.
Kapan ingin beranjak?
Aku ingin membawa pulang rindu tanpa nyeri.
Memeluknya dengan khidmat.
Mencium aromanya dengan santun.
Menginjeksi sisa-sisa nyawaku dengan semangat.
Kapan beranjak, Lara?
Jangan lagi datang, begitu kata Float.
Setiap menyetel lagu ini, yang teringat cuma kamu, Lara.
Perihnya tanpa tedeng aling-aling, pusingnya pun jadi tujuh keliling.
Tanpa alkohol pun, kau sudah membuatku mabuk.
Lara, tidakkah kau jenuh?
Tak inginkah kau menghinggapi wujud lain?
Tak inginkah kau, sekadar membiarkanku beristirahat?
Tak inginkah kau, sekadar membiarkanku menghela nafas panjang?
Lara, kapan kamu akan beranjak?
Apakah karena sehabis hujan, kau tak ingin kedinginan di luar sana, sehingga kau memilih untuk tetap berada di pelukanku?
Demi Tuhan, Lara... aku lelah.
1 comments
Lara,
ReplyDeletetolong beri dia waktu
beri dia jarak
beri dia ruang
bawa semua peluh dan keluh yang kau sampirkan di pundaknya
pergilah bersama kesedihan, kelelahan, dan ketidakpuasan yang kau ciptakan
tolong ya?
aku hanya ingin menikmatinya dalam senyuman
tanpa hadirmu,
tanpa rasamu,
lara.